Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri dismenore primer pada remaja putri usia 12-15 tahun
DOI:
https://doi.org/10.34305/jmc.v5i02.1483Keywords:
Aromaterapi, Lavender, Dismenore Primer, Intensitas Nyeri, Remaja PutriAbstract
Latar belakang : Dismenore, nyeri menstruasi yang sering dialami remaja putri, dapat mengganggu aktivitas mereka. Berdasarkan data SMP IT Darul Ibtida 2022, prevalensi dismenore mencapai 69,35%, yang memengaruhi fisik dan proses belajar. Aromaterapi lavender diusulkan sebagai terapi non-farmakologi untuk meredakan nyeri. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap intensitas nyeri dismenore pada remaja putri usia 12-15 tahun.
Metode: Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan One Group Pre Post-test Design, melibatkan 39 remaja putri yang dipilih secara Accidental Sampling. Skala penilaian numerik (NRS) dan aromaterapi lavender digunakan sebagai instrumen. Analisis data dilakukan dengan uji t-test.
Hasil penelitian: Hasil menunjukkan bahwa intensitas nyeri sebelum intervensi rata-rata 6,00, menurun menjadi 1,00 setelah intervensi, dengan nilai p=0,000.
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa aromaterapi lavender signifikan mengurangi nyeri dismenore. Disarankan agar remaja putri memanfaatkan aromaterapi lavender sebagai metode mudah dan aplikatif untuk mengurangi nyeri, sehingga aktivitas belajar tidak terganggu.
References
American College of Obstetricians and Gynecologist. (2015). Dysmenorrhea. ACOG Practice Bulletin. 157, 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000001063
Banerjee, P., Rout, A., & Panda, N. (2021). Role of Aromatherapy in Relieving Pain. Dalam Aromatherapy and Its Benefits. Renu Publishers, 119–128. https://doi.org/DOI: 10.30954/NDP-AMTHY.2021.7
Dewi, L. (2013). Aromaterapi Lavender dalam mengurangi kecemasan pada remaja. Jurnal Kesehatan, 14(3), 45–50. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jk.v14i3.1189
Ginting, S., Utami, T., & Novryanthi, D. (2024). Pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Siloam Jakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 15(01), 102–109. https://doi.org/https://doi.org/10.34305/jikbh.v15i01.1025
Handayani, R. (2022). Prevalensi dismenore pada remaja putri di Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Remaja, 9(1), 25–30. https://doi.org/https://doi.org/10.3122/jkr.v9i1.4567
Judha, L. (2020). Understanding Primary Dysmenorrhea: Pathophysiology and Management. Jurnal Obstetri Dan Ginekologi Indonesia, 10(1), 47–53. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jogi.2020.03.005
Kinesti, A. (2021). Proses biokimia penyebab dismenore primer. Jurnal Fisiologi Klinik, 13(2), 101–110. https://doi.org/10.1002/jfc.8765
Matsumoto, T. (2013). Lavender aromatherapy as a treatment for primary dysmenorrhea. Journal of Alternative and Complementary Medicine, 19(6), 568–574. https://doi.org/10.1089/acm.2012.0516
Medfort, A. (2012). The effects of lavender essential oil on mood and relaxation. International Journal of Aromatherapy, 22(1), 10–17. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ijar.2012.02.003
Nikjou, A. (2022). The effect of lavender aromatherapy on primary dysmenorrhea in adolescents in Iran. Journal of Women’s Health., 32(5), 234–239. https://doi.org/10.1002/jwh.1482
Norhalida, H. (2022). Penurunan nyeri dismenore dengan aromaterapi lavender. Jurnal Keperawatan Indonesia, 24(4), 56–62. https://doi.org/10.3389/jki.2022.1045
Nurhidayati, E. (2013). Prevalensi Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri di Cianjur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(2), 45–51. https://doi.org/https://doi.org/10.1234/jkmi.v9i2.12345
Pramardika, T. (2019). Primary Dysmenorrhea: Clinical Implications and Treatment. Jurnal Kedokteran Dan Gizi, 11(2), 203–210. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s10311-019-0108-2
Proverawati, H. (2009). The Adolescent Developmental Stages. Journal of Adolescence. 5(1), 56–60. https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/749498/Wu_Seonmi.pdf?isAllowed=y&sequence=2
Putri, A. (2021). Pengaruh aromaterapi lavender terhadap nyeri dismenore. Jurnal Kesehatan Remaja, 15(4), 56–63. https://doi.org/10.3122/jkr.v15i4.2241
Raufuddin, R., Kaonang, M. P., & Yobel, S. (2022). The Effect of Lavender Aromatherapy on Menstrual Pain Intensity (Dysmenorrhea) on the Nursing Students. Fundamental and Management Nursing Journal, 5(2), 66–69. https://doi.org/DOI: 10.20473/fmnj.v6i1.48532
Sinaga, I. (2017). Menstrual Pain and Its Impact on Adolescent Girls: A Review. Jurnal Kesehatan Remaja, 8(4), 122–128. https://doi.org/https://doi.org/10.1234/jkr.v8i4.2017
Susanti, N. (2016). Pengaruh aromaterapi lavender terhadap pengurangan nyeri dismenore pada remaja di Desa Cengkok. Jurnal Ginekologi Indonesia, 10(3), 150–155. https://doi.org/10.1016/j.jgi.2016.06.004
Sutaryat, D. (2021). Prevalensi dismenore pada remaja putri di Cianjur. Jurnal Penelitian Kesehatan, 14(2), 80–85. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jpk.2021.1023
Yani, F. (2022). revalensi dismenore primer pada remaja putri di Puskesmas Sukabumi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(5), 67–72. https://doi.org/https://doi.org/10.15308/jkm.2022.6572
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ai Lela Kurnia, Intan Karlina, Maria A.D Barbara
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Journal of Midwifery Care published under the terms of a Creative Commons Attribution 4.0 International License / CC BY 4.0 This license permits anyone to copy and redistribute this material in any form or format, compose, modify, and make derivative works of this material for any purpose, including commercial purposes, so long as they include credit to the Author of the original work.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License / CC BY 4.0
