Hubungan kesehatan mental emosional terhadap perkembangan sosial emosional, kognitif dan motorik kasar

Authors

  • Renny Yusnita Program Studi Sarjana Kebidanan, Universitas Adiwangsa Jambi
  • Diane Marlin Program Studi Sarjana Kebidanan, Universitas Adiwangsa Jambi
  • Niki Astria Program Studi Sarjana Kebidanan, Universitas Adiwangsa Jambi
  • Dwi Rahmawati Program Studi Sarjana Kebidanan, Universitas Adiwangsa Jambi

DOI:

https://doi.org/10.34305/jmc.v5i1.1363

Keywords:

Kesehatan Mental, Emosional, Perkembangan Sosial Emosional, Kognitif, Motorik Kasar

Abstract

Latar Belakang: Word Health Organization (WHO), melaporkan bahwa 250 juta orang diseluruh Indonesia memiliki gangguan kesehatan mental dengan prevalensi 20% kejadian terjadi pada anak-anak.
Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.metode pengambilan sampel dengan purposive sampling jumlah sampel 87 anak usia 3-6 tahun. data analisis menggunakan uji chi-square.
Hasil: : berdasarkan hasil penelitian anak yang mengalami Kesehatan mental emosional normal sebanyak 64 (73.6%) anak, sedangakan yang mengalami gejala gangguan mental ringan sebanyak 23 (26.4%) anak. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p-value hubungan Kesehatan mental emosional terhadap perkembangan sosial emosional dan motorik kasar sebesar 0.000(p<0.05), didapatkan nilai p-value hubungan Kesehatan mental emosional terhadap perkembangan kognitif anak sebasar 0.019(p<0.05).
Kesimpulan: maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara hubungan Kesehatan mental emosional terhadap perkembangan sosial emosional, kognitif dan motorik kasar pada anak usia prasekolah diwilayah kelurahan simpang IV sipin.

References

Affrunti, N. W., & Woodruff-Borden, J. (2016). Emotional Control Mediates the Association Between Dimensions of Perfectionism and Worry in Children. Child Psychiatry & Human Development, 48(1), 73–81. https://doi.org/10.1007/s10578-016-0654-3

Hermawan, S., & Hariyanto, W. (2022). Buku Ajar Metode Penelitian Bisnis (Kuantitatif Dan Kualitatif ). Umsida Press. https://doi.org/10.21070/2022/978-623-464-047-2

Herrmann, C., Heim, C., & Seelig, H. (2019). Construct and correlates of basic motor competencies in primary school-aged children. Journal of Sport and Health Science, 8(1), 63–70. https://doi.org/10.1016/j.jshs.2017.04.002

Heryanto, M. L., Wianti, H., Herwandar, F. R. U., & Srimulyawati, T. (2024). Hubungan Antara Picky Eater Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Prasekolah. Journal of Midwifery Care, 4(2), 81–86. https://doi.org/10.34305/jmc.v4i02.1110

Indanah, I., & Yulisetyaningrum, Y. (2019). PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA PRA SEKOLAH. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 10(1), 221. https://doi.org/10.26751/jikk.v10i1.645

Istiana, D., Keliat, B. A., & Nuraini, T. (2017). Terapi Kelompok Terapeutik Anak dengan Orang Tua dan Guru Meningkatkan Perkembangan Mental Anak Usia Sekolah. Jurnal Ners, 6(1), 93–99. https://doi.org/10.20473/jn.v6i1.3971

Jansen, B. J., Booth, D., & Smith, B. (2009). Using the taxonomy of cognitive learning to model online searching. Information Processing & Management, 45(6), 643–663. https://doi.org/10.1016/j.ipm.2009.05.004

Keliat, B. A. (2014). Perspektif Keperawatan Kesehatan Jiwa di Masa Depan. Jurnal Keperawatan Indonesia, 1(2), 59–67. https://doi.org/10.7454/jki.v1i2.77

Kiyimba, N., & O’Reilly, M. (2015). Parents’ resistance of anticipated blame through alignment strategies: a discursive argument for temporary exclusion of children from family therapy. In The Palgrave Handbook of Child Mental Health: Discourse and Conversation Studies (pp. 559–577). Springer.

Pudyaningtyas, A. R., & Parwatiningsih, S. A. (2019). Kompetensi motorik anak usia dini: keterkaitannya dengan kognitif, afektif dan kesehatan. JIV-Jurnal Ilmiah Visi, 14(2), 123–132.

Suyatno, S., Istiqomah, N., Enikmawati, A., & Khotimah, L. C. (2022). Hubungan Perkembangan Sosial Dengan Kesehatan Mental Pada Anak Usia Sekolah. Cendekia: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa Dan Pendidikan, 2(2), 127–134. https://doi.org/10.55606/cendikia.v2i2.459

Tusyana, E., Trengginas, R., & . S. (2019). Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai Siswa Usia Dasar. Inventa, 3(1), 18–26. https://doi.org/10.36456/inventa.3.1.a1804

WHO. (2015). Environmental Health During Difficult Times / World Health Organization (WHO). Afghanistan Centre at Kabul University. https://doi.org/10.29171/acku_pamphlet_ge320_a33_e59_2015

Widyaningrum, D. A., Priyoto, P., & Anjarini, A. D. (2020). Upaya Peningkatan Perkembangan Mental Anak Melalui Terapi Kelompok Terapeutik Pada Siswa SDN 3 Sukowinangun Magetan. Journal of Community Engagement in Health, 3(2), 295–299. https://doi.org/https://doi.org/10.30994/jceh.v3i2.81

Yektiningsih, E., Firdausi, N., & Yuliansari, P. (2021). Upaya Peningkatan Fase Perkembangan Industri Anak melalui Terapi Kelompok Terapeutik pada Anak Usia Sekolah. Journal of Community Engagement in Health, 4(2), 275–279. https://doi.org/10.30994/jceh.v4i2.237

Downloads

Published

2023-12-01

How to Cite

Yusnita, R., Marlin, D., Astria, N., & Rahmawati, D. (2023). Hubungan kesehatan mental emosional terhadap perkembangan sosial emosional, kognitif dan motorik kasar. Journal of Midwifery Care, 5(1), 138–143. https://doi.org/10.34305/jmc.v5i1.1363
Abstract viewed = 107 times