GERAKAN CEGAH STUNTING MELALUI PERBAIKAN POLA ASUH DAN KONSUMSI SEHAT SATU TELUR (GASPOL DULUR) “BOLA-BOLA TAHU TELUR” DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PUDING BANANA SEHAT (PUNAS)

Authors

  • Icca Stella Amalia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
  • Hamdan Hamdan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
  • Ai Devitasari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

DOI:

https://doi.org/10.34305/jppk.v3i01.977

Keywords:

Desa Jabranti, Pengabdian Masyarakat, Stunting, GASPOL DULUR

Abstract

Masalah anak pendek (stunting) menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Metode yang digunakan dalam melakukan Intervensi Stunting tahun 2023 di Desa Jabranti yaitu metode kualitatif dengan cara mengisi kuesioner yang ditujukan langsung kepada responden sesuai dengan data sekunder yang telah diperoleh dari Puskesmas Karangkancana, serta variabel yang ditanyakn pada saat wawancara. Selain melakukan wawancara kami juga melakukan observasi mengenai Pola Makan/Food Recall kepada ibu dari balita dengan kejadian Stunting.  Berdasarkan hasil dari kegiatan Pengabdian Masyarakat “GASPOL DULUR” mengenai Stunting yang telah dilaksanakan di Desa Jabranti tahun 2023 setelah diberikan Edukasi mengenai Stunting, Demonstrasi PMT dan Pemberian PMT, Masyarakat Desa Jabranti Khususnya Ibu dari balita dengan kejadian Stunting sangat antusias mengikuti Progres dari kami, mulai dari tahapan berkunjung ke rumah, pemberian edukasi sampai ke pemberian PMT. Setelah adanya PBL dari Mahasiswa Kesehatan Masyarakat STIKes Kuningan khususnya menciptakan suatu inovasi dari makanan tambahan kepada balita yang stunting semoga dapat diaplikasiakan dirumah dan semoga kedepannya bisa terus berjalan mengenai Pendemonstrasian PMT stunting khususnya Pola Asuh yang sehat dan ingat Gizi Seimbang kepada setiap anak-anaknya. Semoga dengan adanya Intervensi ini dapat menjadi salah satu program untuk ibu kader posyandu khususnya di Desa Jabranti.

References

Haskas, Y. (2020). Gambaran Stunting Di Indonesia: Literatur Review. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis.

Heryanto, M. L. (2021). Kunjungan Antenatal Care Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24 – 36 Bulan. Jurnal Ilmiah PANNMED.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2017). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Depkes RI.

Kemenkes RI. (2017). Prevalansi Tindakan Pembedahan di Indonesia.

Kemenkes RI. (2019). Buletin: Situasi balita pendek (Stunting) di Indonesia. 1st ed. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, pp.26-28.

Kirana, N. dkk. (2021). Peningkatan Keterampilan Kader Dalam Identifikasi Kejadian Stunting Pada Balita. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 2021.

Saputri, A. R. (2019). Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting Di Indonesia. Jurnal Of Political Issues.

UNICEF. (1990). Strategy For Improved Nutrition Of Children And Women In Developing Countries.

WHO. (2022). Global Nutrition Report 2022 Stronger commitments for greater action EXECUTIVE SUMMARY. 1–19.

World Health Organization. (2021). Stunting prevalence among children under 5 years of age (%).

Downloads

Published

2023-12-01

How to Cite

Amalia, I. S., Hamdan, H., & Devitasari, A. (2023). GERAKAN CEGAH STUNTING MELALUI PERBAIKAN POLA ASUH DAN KONSUMSI SEHAT SATU TELUR (GASPOL DULUR) “BOLA-BOLA TAHU TELUR” DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PUDING BANANA SEHAT (PUNAS). Jurnal Pemberdayaan Dan Pendidikan Kesehatan, 3(01), 42–47. https://doi.org/10.34305/jppk.v3i01.977
Abstract viewed = 136 times