PROBLEM SOLVING CYCLE BAGAWAT OLAH SAMPAH (BOS) INTERVENSI MASALAH SAMPAH DI DESA BAGAWAT KECAMATAN SELAJAMBE KABUPATEN KUNINGAN 2022
DOI:
https://doi.org/10.34305/jppk.v2i02.758Keywords:
PIKM, PBL II, Desa Bagawat, Pengolahan Sampah, Program BOSAbstract
Sampah Merupakan material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun rumah tangga. Sampah terdiri atas sampah organik dan anorganik. Berdasarkan hasil PBL I di Desa Bagawat ada 262 (62%) RT yang membuang sampah ke sungai/parit, ada 128 (30%) RT yang sampahnya di bakar, ada 19 (5%) RT yang membuang sampah ke TPS, ada 11 (3%) RT yang membuang sampah sembarangan. Maka dari itu, salah satu wujud nyata dalam mengatasi masalah tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Desa Bagawat melakukan intervensi program BOS (Bagawat Olah Sampah). Metode yang digunakan adalah intervensi yang dilakukan di Desa Bagawat Kecamatan Selajambe dilaksanakan selama 23 hari dari tanggal 8-31 Agustus 2022. Desain kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II) ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi langsung, dan observasi. Metode yang digunakan dalam proses pemecahan masalah menggunakan tahapan Problem Solving Cyle. Identifikasi prioritas masalah menggunakan metode USG. Tujuan untuk Mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah dengan cara fishbone diagram dan how-how diagram. Analisis kelayakan penyelesaian masalah menggunakan force field analysis. Sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner pre-test dan post-testdengan jumlah yang mengisi lembar kuesioner sebanyak 19 orang. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis univariat pada setiap variable yang diteliti dan analisis bivariat (Uji Wilcoxon) pada hasil penilaian kuesioner. Hasil berdasarkan analisis kelayakan penyelesaian masalah dengan metode force field analysis diperoleh hasil bahwa alternatif pemecahan masalah yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga di Desa Bagawat melalui kegiatan intervensi program BOS dengan cara mengolah sampah organik sebagai pupuk kompos dan sampah anorganik dibuat sebagai ecobrick. Dalam pelaksanaan kegiatan BOS mayoritas yang datang dalam acara intervensi adalah perangkat desa, dan berpendidikan SMA. Dalam pelaksanaannya peserta dapat menyimak materi dengan baik serta mampu mempraktikkan proses pembuatan ecobrick dan pengomposan. setelah intervensi dilakukan mengenai program BOS, dapat berjalan dengan baik dan berjalan sesuai harapan. Berdasarkan pengolahan data pre-test dan post-test menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,001 atau lebih kecil 0,05 (p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan pada peserta antara sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi mengenai BOS (Bagawat Olah Sampah).
References
Aufa, H. L., Febrianti, E., Dewi, W. N. T., & Arsyad, M. A. (2020). Penerapan Teknologi Kompos Pupuk Takakura Plus Padat Limbah Kotoran Sapi, Vegetasi Sekunder Dan Limbah Organik Rumah Tangga Dengan Sistem Intercropping Di Desa Lawoila Hijria. Jurnal Pasopati, 2(4), 207–215.
C.Heriana. (2015). Manajemen Pengolahan Data Kesehatan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Fauziah, M., & Rahmah, Y. F. (2018). Pengolahan Sampah Organik Sebagai Upaya Peningkatan Produksi Pertanian Dan Perikanan Di Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kabupaten Banjar Provinsi Jawa Barat. Al-Khidmat, 1(2), 49–60. https://doi.org/10.15575/jak.v1i2.3335
Febyanti, P. E., Murniasih, A. A. A., & Suarsana, I. N. (2022). Peran Masyarakat Terhadap Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Desa Paksebali. Sunari Penjor : Journal of Anthropology, 5(2), 54. https://doi.org/10.24843/sp.2021.v5.i02.p01
M. Brunner, I. M. I., Norhidayat, A., & M. Brunner, S. (2021). Pengolahan Sampah Organik dan Limbah Biomassa dengan Teknologi Olah Sampah di Sumbernya. Jurnal Serambi Engineering, 6(3), 2085–2095. https://doi.org/10.32672/jse.v6i3.3120
Musniati, N., & Sari, M. P. (2020). Pendidikan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Terhadap Anak Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang. ARDIMAS: Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat, 1(2), 89–97.
Palupi, W., Wahyuningsih, S., Widiyastuti, E., Nurjanah, N. E., & Pudyaningtyas, A. R. (2020). Pemanfaatan Ecobricks Sebagai Media Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini. DEDIKASI: Community Service Reports, 2(1), 28–34. https://doi.org/10.20961/dedikasi.v2i1.37624
Pusapningtyas, U. (2020). ECOBRICK Sebagai Pemanfaatan Sampah Plastik di Laboratorium Biologi dan Foodcourt Universtias Negeri Yogyakarta. J. Pengabdian Masyarakat MIPA Dan Pendidikan MIPA, 4(1), 113–121.
RI, K. (2010). Pusat Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2010. In Direktorat Jendral Kesehatan Ibu dan Anak.
S.M.Exposto, L. A. (2015). Pengaruh Pengelolaan Sistem Pembuangan Akhir Sampah Dan Dampak Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Desa Tibar, Kecamatan Bazartete, Kabupaten Liquiça, Timor-Leste. Bumi Lestari, 15(2), 115–124.
Sari, M. P., Musniati, N., Zannah, R., & Zazhilla, A. (2021). Sosialisasi Pemilihan Sampah Rumah Tangga untuk Meningkatkan Pengetahuan Anak-anak dalam Pengolahan Sampah di Yatim Piatu Muhammadiyah Tanah Abang. Jurnal SOLMA, 10(1), 202–209. https://doi.org/10.22236/solma.v10i1.4949
Sunandar, A. P., Frhana, F. Z., & Chahyani, R. Q. C. (2020). ECOBRICK Sebagai Pemanfaatan Sampah Plastik di Laboratorium Biologi dan Foodcourt Universtias Negeri Yogyakarta. J. Pengabdian Masyarakat MIPA Dan Pendidikan MIPA, 4(1), 113–121.
Supriyadi. (2019). BUKU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI DESA WADUNGASIH KECAMATAN BUDURAN SIDOARJO TAHUN 2019 UMSIDA PRESS Copyright © 2019 . Authors All rights reserved i. Retrieved from https://drpm.umsida.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Pengolahan-Sampah-Organik-Menjadi-Pupuk.pdf
Widikusyanto, M. J. (2018). Membuat Kompos Dengan Metode Takakura. Researchgate. Net, 1–33.