Dampak Pernikahan Usia Dini di Wilayah Pedesaan A Systematic Review

Authors

  • Siti Ma’rifah Universitas Indonesia
  • Toha Muhaimin Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.79

Keywords:

Pernikahan Dini, Kesehatan Wanita, IPV, Daerah Pedesaan

Abstract

Pernikahan dini memiliki implikasi yang serius pada kesehatan masyarakat. Secara global, lebih dari 650 juta wanita hidup atau satu dari lima gadis menikah sebelum 18 tahun, satu dari 20 anak perempuan menikah sebelum 15 tahun setiap harinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak pernikahan dini bagi perempuan dan populasi yang rentan terhadapnya. Tinjauan sistematis dilakukan pada database online SCOPUS, PubMed, ProQuest, dan EBSCO dengan lima kata kunci, “early marriage†OR “child marriage†AND “impact†OR “outcomes†AND “in rural areas†kemudian disaring berdasarkan publikasi khusus tahun 2012-2018, berbahasa Inggris, dan teks lengkap. Terdapat tujuh artikel asli memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa pernikahan dini meningkatkan kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan, terminasi kehamilan, kelahiran mati, keguguran, komplikasi kehamilan atau persalinan, kesuburan tinggi, kekurangan gizi, kesehatan mental, mendapat kekerasan pasangan intim, sulit dalam kegiatan sehari-hari. Akibatnya, mereka memiliki kemungkinan untuk lebih sering dan lebih awal hamil, yang dimana ini menimbulkan berbagai keluhan kesehatan baik jangka pendek bahkan jangka panjang, dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan kematian. Kesimpulannya, terdapat banyak dampak dalam pernikahan dini. Sehingga, mencegah terjadinya pernikahan dini merupakan hal terpenting yang harus dilakukan, yaitu memberikan pendidikan seksualitas, kesehatan reproduksi, dan dampak pernikahan usia dini secara komprehensif.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

04-07-2019

How to Cite

Ma’rifah, S., & Muhaimin, T. (2019). Dampak Pernikahan Usia Dini di Wilayah Pedesaan A Systematic Review. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 10(1), 18–27. https://doi.org/10.34305/jikbh.v10i1.79
Abstract viewed = 1824 times