Analisis spasial perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan angka Container Index (CI) pada kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)
DOI:
https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i01.674Keywords:
Mosquito Nest Eradication, Container Index, DHF, Spatial AnalysisAbstract
Latar Belakang: DBD merupakan salah satu penyakit endemis yang banyak dijumpai di Indonesia, termasuk di Kuningan. DBD ditularkan dengan perantara vektor nyamuk aedes. Faktor risiko lingkungan erat kaitannya dengan fase akuatik yang menjadi habitat nyamuk. Fase akuatik membutuhkan tempat-tempat penampungan air (container) untuk perkembangbiakan nyamuk. Salah satu indikator indeks entomologi yang berkaitan dengan peningkatan populasi nyamuk adalah container index (CI). Upaya pencegahan dan pengendalian vektor nyamuk dapat dilakukan dengan melakukan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Sehingga, perlu dilakukan penelitian berkaitan ada tidaknya hubungan antara perilaku PSN dengan angka CI.
Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif observasional analitik dengan desain case control dan menggunakan pendekatan spasial. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Sedangkan sebaran spasial dilakukan menggunakan QGIS.
Hasil: Perilaku PSN berisiko lebih tinggi pada kelompok kasus (68%) dan begitu pula pada angka CI (62%). Terdapat hubungan yang signifikan antara Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan angka container index (p=0,001); perilaku PSN yang kurang baik juga akan meningkatkan nilai CI 4.4 kali lebih tinggi dibanding dengan masyarakat yang sudah melakukan PSN dengan baik.
Saran: Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai faktor entomologi lainnya dan identifikasi spesies, genus hingga keberadaan serotype virus dengue.
Downloads
References
Alim, L., Heriyani, F., & Istiana, I. (2017). Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Pada Tempat Penampungan Air Controllable Sites Dan Disposable Sites Di Sekolah Dasar Kecamatan Banjarbaru Utara. Berkala Kedokteran, 13(1), 7. https://doi.org/10.20527/jbk.v13i1.3434
Arunachalam, N., Tana, S., Espino, F., Kittayapong, P., & Abeyewickreme, W. (2010). Eco-Bio-Social Determinants of Dengue Vector Breeding : A Multicountry Study in Urban and Periurban Asia. May 2009, 173–184. https://doi.org/10.2471/BLT.09.067892
Badrah, S., & Hidayah, N. (2011). Hubungan Antara Tempat Perindukan Nyamuk Aedes Aegypti Dengan Kasus Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Penajam Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 1(2).
Barru, P. K., Saleh, M., Aeni, S., Gafur, A., & Basri, S. (2016). Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas.
Dinkes Jawa Barat. (2020). Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2020. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 103–111.
Ebi, K. L., & Nealon, J. (2016). Dengue In A Changing Climate. Environmental Research, 151, 115–123. https://doi.org/10.1016/j.envres.2016.07.026
Guzman, M. G., et.al. (2010). Dengue: A Continuing Global Threat. Nature Reviews Microbiology, 8(12), S7–S16. https://doi.org/10.1038/nrmicro2460
Ikawati, B. (2018). Aspek Kekinian tentang Penelitian Demam Berdarah Dengue di Pulau Jawa dan Sekitarnya New Aspect about Research of Dengue Haemorrhagic Fever in Java Island and Surrounding Areas. Balaba, 14, 85–94.
Kemenkes RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. In IT - Information Technology (Vol. 48, Issue 1). https://doi.org/10.1524/itit.2006.48.1.6
Malavige, G. N., Fernando, S., Fernando, D. J., & Seneviratne, S. L. (2004). Dengue Viral Infections. Postgraduate Medical Journal, 80(948), 588–601. https://doi.org/10.1136/pgmj.2004.019638
Raharjanti, N. D., & Pawenang, E. T. (2018). Keberadaan Jentik Aedes Aegypti di Kelurahan Karangjati. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(4), 599–611. https://doi.org/10.15294/higeia.v2i4.23818
Santos, C. A. G., et.al. (2019). Correlation Of Dengue Incidence And Rainfall Occurrence Using Wavelet Transform For João Pessoa City. Science of the Total Environment, 647, 794–805. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2018.08.019
Sintorini, M. M. (2007). Pengaruh Iklim terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue. Kesmas: National Public Health Journal, 2(1), 11. https://doi.org/10.21109/kesmas.v2i1.279
Susilawaty, A., et.al. (2022). Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
Suwandono, A. (2019). Dengue Update: Menilik Perjalanan Dengue di Jawa Barat. In LIPI Press.
Trapsilowati, W., Mardihusodo, S. J., Dan, Y. S. P., & Mardikanto, T. (2015). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengendalian Vektor Demam Community Participation for Dengue Hemorrhagic Fever Vector Control in. Vektor, 7(1), 15–22.
WHO. (2011). Comprehensive Guidelines For Prevention And Control Of Dengue And Dengue Haemorrhagic Fever. WHO Regional Publication SEARO (Issue 1). http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Comprehensive+Guidelines+for+Prevention+and+Control+of+Dengue+and+Dengue+Haemorrhagic+Fever#1
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan dengan Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal setuju dengan syarat-syarat berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal hak dari publikasi pertama dengan karya yang secara serentak dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International yang memungkinkan orang lain untuk melakukan perubahan, menyesuaikan dan membangun karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi awal dalam Jurnal . Penulis diizinkan untuk menyalin dan mendistribusikan ulang versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal.