GAMBARAN DUGAAN KEJADIAN RINITIS ALERGI BERDASARKAN EVALUASI GEJALA KLINIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA ANGKATAN 2019-2020

Authors

  • Daffa Nisa Universitas Tarumanagara Jakarta
  • Mira Amaliah Universitas Tarumanagara Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.34305/jikbh.v13i02.645

Keywords:

rinitis Alergi, hipersensitivitas

Abstract

Rinitis alergi secara klinis didefinisikan sebagai peradangan simtomatis hidung yang diperantarai oleh imunoglobulin E (IgE) akibat paparan zat asing yang disebut alergen. Gejala-gejala rinitis alergi diantaranya, hidung gatal, bersin-bersin, keluarnya cairan jernih dari hidung, hidung tersumbat, rasa penuh di kepala dan sinus paranasal. Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma (ARIA) 2010 melaporkan bahwa 500 juta orang di dunia telah menderita kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian dugaan rinitis alergi berdasarkan evaluasi gejala klinis pada mahasiswa FK UNTAR angkatan 2019-2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini terdiri dari 72 responden. Kuesioner berdasarkan ARIA guidelines 2010 dan sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling. Hasilnya 11 dari 72 mahasiswa (15,3%) diduga menderita rinitis alergi. Usia terbanyak adalah 20 tahun (54,5%) dengan mayoritas  jenis kelamin perempuan (81,8%).  Menurut klasifikasi ARIA 2010, berdasarkan durasi berlangsungnya gejala dan derajat keparahan gejala mendapatkan 7 dari 11 responden (63,6%) mengalami gejala sedang-berat intermittent dan 4 dari 11 mahasiswa (36,4%) mengalami gejala ringan persistent. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa FK UNTAR angkatan 2019-2020, didapatkan dugaan kejadian rinitis alergi adalah 15,3% dan klasifikasi gejala menurut ARIA 2010, sedang-berat intermittent adalah gejala yang paling umum dialami (63,6%).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Digheari, A., Mahboub, B., Tarraf, H., Yucel, T., Annesi-Maesano, I., & Doble, A. (2018). The clinical burden of allergic rhinitis in five middle eastern countries: results of the snapshot program. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 14(1), 1–4. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30473712/

Bonds, R., & Horiuti, T. (2013). Estrogen effects in allergy and asthma. Curr Pin Allergy Clin Immunol, 13(1), 92–99. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23090385/

Broek, J. L., Bousquet, J., Baena-Cagnani, C. E., Bonini, S., Canonica, G. W., Casale, T. B., Van Wijk, R. G., Ohta, K., Zuberbier, T., & Schünemann, H. J. (2010). Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA) guidelines: 2010 Revision. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 126(3), 466–476. https://doi.org/10.1016/j.jaci.2010.06.047

Brozek, J., Bousquet, J., Agache, I., Agarwal, A., & Bachert, C, Bosnic-Anticevich, S. (2017). Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (ARIA) guidelines-2016 revision. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 140(4), 950–958. https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(17)30919-3/fulltext

Durham, S., & Scadding, G. (2008). Allergic Rhinitis. Scott-Brown’s Otothinolaryngology, Head and Neck Surgery (M. Gleeson & R. Clarke (eds.); 7th ed). Hodder Arnold.

Fauzi, Sudiro, M., & Lestari, B. (2015). Prevalence of allergic rhinitis based on world health organization (aria-who) questionnaire among batch 2010 students of the faculty of medicine universitas padjadjaran. Althea Med J, 2(4), 620–625. http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/amj/article/view/658

Febrianti, A. (2021). Hubungan antara rinitis alergi dengan kualitas tidur pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas hasanuddin angkatan 2019 [universitas hasanuddin]. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12460/

Flatin, M., Ade, S., Hounkpatin, S., Ametonou, B., Vodouhe, U., & Adjibabi, W. (2018). Symptoms of allergic rhinitis in parakou, benin: prevalence, severity and associated factors. European Annals of Otorhinolaryngology, Head and Neck Diseases, 135(1), 33–36. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28797520/

Kairavin Nyoman, A., & Dkk. (2020). Hubungan tungau debu rumah terhadap angka kejadian rinitis alergi yang berobat di Poli THT RSUD Bangli Tahun 2019. Jurnal Kedokteran, 5(2), 57–68. https://e-journal.unizar.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/237

Nurwanti Gilda, A. (2019). Prevalensi dan faktor risiko rinitis alergi di fakultas kedokteran universitas muhammadiyah palembang pada angkatan 2016-2018 [Universitas Muhammadiyah Palembang]. https://repository.um-palembang.ac.id/.id/eprint/2809

Ostovar, A., Pordel, S., Movahed, A., Kaboodkhani, R., Akhlaghi, A., & Darabi, A. (2021). The prevalence of allergic rhinitis in southwestern iran and its association with chronic rhinosinusitis: A GA2LEN Study. Iranian Journal of Allergy, Asthma and Immunology, 1–8. https://doi.org/10.18502/ijaai.v20i3.6342

Permata, S. (2020). Deteksi rinitis alergi berdasarkan penilaian sfar pada mahasiswa program studi pendidikan dokter universitas sriwijaya. https://repository.unsri.ac.id/39627/3/RAMA_11201_04011381722196_0008108305_01_front_ref.pdf

Rafi, M., Adnan, A., & Masdar, H. (2015). Gambaran rinitis alergi pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas riau angkatan 2013-2014. Jom FK, 2(1), 1689–99. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFDOK/article/view/6466

Sitompul Maya, N. (2016). Hubungan rinitis alergi dengan kualitas hidup mahasiswa fakultas kedokteran universitas sumatera utara [Universitas Sumatera Utara]. https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/20308

Suprihati, S. (2011). Manajemen pilek alergi: pencegahan dan peningkatan kualitas hidup. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/28186/1/Suprihati.pdf

Utama, D. (2010). Hubungan antara jenis aeroalergen dengan manifestasi klinis rinitis alergika. Jurnal UNDIP. http://eprints.undip.ac.id/24041/1/Denny_Satria_Utama-01.pdf

Wise, S., Lin, S., Toskala, E., Orlandi, R., Akdis, C., & Alt, J. (2018). International Consensus Statement on Allergy and Rhinology: Allergic Rhinitis. Int Forum Allergy Rhinol, 8(2), 108–352. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29438602/

Wong, G., Leung, T., & Ko, F. (2013). Changing prevalence of allergic disease in the Asia-Pacific region. Allergy, Asthma & Immunology Research (AAIR), China, 5(5), 251–257. http://dx.doi.org/10.4168/aair.2013.5.5.251

Yilmaz, A., & Naclerio, R. (2016). Allergic Rhinitis (P. Wackym & J. Snow (eds.); 17th ed). People’s Medical Publishing House.

Yuziani, & Rahayu, M. (2021). Perbandingan kualitas hidup penderita renitis alergi dan non- rinitis alergi pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas malikussaleh tahun 2021. Jurnal Ilmiah Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial Dan Budaya, 5(2). http://www.journal.umuslim.ac.id/index.php/ltr2/article/view/494

Zhang, Y., & Zhang, L. (2014). Prevalence of allergic rhinitis in China. Allergy, Asthma and Immunology Research, 6(2), 105–113. https://doi.org/10.4168/aair.2014.6.2.105

Downloads

Published

01-12-2022

How to Cite

Nisa, D. ., & Amaliah, M. . (2022). GAMBARAN DUGAAN KEJADIAN RINITIS ALERGI BERDASARKAN EVALUASI GEJALA KLINIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA ANGKATAN 2019-2020. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 13(02), 243–251. https://doi.org/10.34305/jikbh.v13i02.645
Abstract viewed = 523 times