Hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan pemasangan infus
DOI:
https://doi.org/10.34305/jikbh.v14i02.623Keywords:
Komunikasi Terapeutik, Tingkat Kecemasan, Pemasangan InfusAbstract
Latar Belakang: Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun eksternal, salah satu faktor eksternal adalah komunikasi terapeutik perawat dan kondisi medis berupa informasi yang diberikan perawat kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Komunikasi Terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan pemasangan infus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang datang ke UGD RSUD Balangan serta memenuhi kriteria inklusi. Sampel yang digunakan sebanyak 70 orang responden dengan teknik accidental sampling.
Hasil: Analisa data menggunakan koefisien korelasi spearmen rank (Rho) menunjukkan komunikasi terapeutik pada responden sebesar 91,4 % dengan hasil komunikasi kurang baik. Kecemasan ringan sebesar 91,4% atau sebanyak 64 responden dengan nilai p value 0,001.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien di UGD RSUD Balangan.
Saran: : Pentingnya memberikan informasi yang baik kepada pasien sehingga dapat menguragi kecemasan dengan membuat standar prosedur operasional (SPO) mengenai komunikasi terapeutik dan dapat digunakan sebagai acuan untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang kecemasan pada pasien yang terindikasi mengalami gangguan kecemasan.
Downloads
References
Arrohman, B. K. (2020). Hubungan Komunikasi Perawat dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Katarak di Rumah Sakit Tingkat III Baladhka Husada Jember.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Salemba Medika.
Badero, M., Dayrit, & Maratning. (2015). Kesehatan Mental Psikiatri. EGC.
Ideyani, & Vita. (2021). Komunikasi Terapeutik Dialogis. Scopindo Media Pustaka.
Kusnadi, J. (2015). Keperwatan Jiwa (Lyndon Sap). Binarupa Aksara.
Machfoedz, M. (2009). Komunikasi Keperawatan (Komunikasi Terapeutik). Ganbika.
Madianingsih, A. (2017). Gambaran Kecemasan Keluarga pasien di Instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Wates Kulon Progo. Jurnal Ilmiah Keperawatan.
Naim, A., & Sugiyanto. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pasien Yang Akan Di Pasangan Infus Di Ugd Puskesmas Sabbang.
Novita, R., Nugroho, S. A., Handoko, & Bondowoso, K. (2020). Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Baru Di Ruang Ugd Puskesmas Tamanan Bondowoso. Jurnal Keperawatan Profesional (JKP).
Sentana, A. D., & Pratiwi, N. indah. (2019). ). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang Perkembangan Penyakit Pasien terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga ti Ruang ICU-ICCU RSUD Provinsi NTB Tahun 2019. Bima Nursing Journal.
Struart. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. EGC.
Yusuf, A., Fitrysari, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba Medika.
Zannah, M., Agustina, R., & Marlinda, E. (2015). Peran Orang Tua Terhadap Tingkat Kecemasan Anak Pada Saat Pemasangan Infus Diinstalasi Gawat Darurat (Igd) Rsud Banjarbaru.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan dengan Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal setuju dengan syarat-syarat berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal hak dari publikasi pertama dengan karya yang secara serentak dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International yang memungkinkan orang lain untuk melakukan perubahan, menyesuaikan dan membangun karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi awal dalam Jurnal . Penulis diizinkan untuk menyalin dan mendistribusikan ulang versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal.