HUBUNGAN ANTARA RASA SYUKUR DENGAN TINGKAT INSECURE PADA REMAJA DI SMA NEGRI 1 KUNINGAN TAHUN 2023
DOI:
https://doi.org/10.34305/nnc.v1i2.893Keywords:
Depresi, Insecure, Kecemasan, Rasa Syukur, RemajaAbstract
Rasa insecure yang berlebihan membuat semakin tinggi rasa cemas yang dirasakan. Insecure adalah perasaan ketidaknyamanan didalam hati yang dirasakan oleh individu ketika seseorang merasa khawatir dan kurang percaya diri terhadap sesuatu. Data Riskesdas 2018 menunjukan prevalensi gangguan mental yang ditunjukan dengan gejala kecemasan dan depresi pada anak usia 15 tahun ke atas mencapai 6,1% atau setara dengan 11 juta penduduk Indonesia, sedangkan pada remaja usia 15-24 tahun memiliki presentase depresi sebesar 6,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara rasa syukur dan tingkat insecure pada remaja di SMA Negeri 1 Kuningan tahun 2023.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa SMA Negeri 1 Kuningan kelas X, pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling didapatkan sampel 80 orang. Pengumpulan data diambil dengan menggunakan kuisioner, analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan Rank-Spearman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa memiliki rasa syukur sedang sebanyak 55 responden (68,7%), tingkat insecure sedang sebanyak 56 responden (70%). Analisis bivariat hubungan antara rasa syukur dengan tingkat insecure pada remaja di SMA Negeri 1 Kuningan tahun 2023 menunjukan nilai ρ = 0,000.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara rasa syukur dengan tingkat insecure pada remaja di SMA Negeri 1 Kuningan tahun 2023. Diharapkan kepada remaja untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diperoleh, menerima segala kekurangan dan kelebihan yang ada dalam diri sendiri sehingga dapat terhindar dari rasa insecure.