Pengaruh metode balutan menggunakan octenidine hydrochloride terhadap penyembuhan luka operasi bagian bedah umum di RSUD Jampangkulon
DOI:
https://doi.org/10.34305/jphi.v3i02.757Keywords:
Metode Balutan, Octenidine Hydrochloride, Penyembuhan Luka OperasiAbstract
Latar Belakang: Tidakan operasi merupakan tindakan invasif, yang mana tindakan ini membuat luka pada kulit bahkan sampai pada bagian yang lebih dalam lagi. Kondisi ini memerlukan perawatan yang baik, agar penyembuhan luka tersebut dapat sembuh sesuai dengan target yang diharapkan.
Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Pada penelitian ini metode yang dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan random (random assignment) melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada. Jumlah responden minimal pada penelitian ini adalah 16 0rang. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square.
Hasil : Hasil uji chi-square menggunakan software SPSS didapatkan P value: 0,040 < 0,05, di mana dapat disimpulkan secara statistik ada pengaruh penggunaan octenidine hydrochloride terhadap penyembuhan luka operasi di Sakit Umum Daerah Jampangkulon.
Kesimpulan : dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini ada pengaruh penggunaan octenidine hydrochloride terhadap penyembuhan luka operasi di Sakit Umum Daerah Jampangkulon.
Saran: Perlu adanya Standar Prosedur Operasional (SPO) sesuai kategori luka yang diterapkan sehingga tercipta keseragaman pelayanan, yang pada akhirnya pasien mendapatkan kepastian pelayanan yang juga dapat diterapkan pada saat perawatan mandiri di rumah.
References
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.
Arisanty, I. P. (2014). Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. EGC.
Assadian. (2018). Facilitating wound bed preparation: properties and clinical efficacy of octenidine and octenidine-based products in modern wound management. https://www.magonlinelibrary.com/doi/epdf/10.12968/jowc. 2016. 25.Sup3.S1. Diunduh pada 21 September 2022
Dettenkofer, M., Wilson, C., Gratwohl, A., Schmoor, C., Bertz, H., Frei, R., ... & Widmer, A. F. (2010). Skin disinfection with octenidine dihydrochloride for central venous catheter site care: a double‐blind, randomized, controlled trial. Clinical Microbiology and Infection, 16(6), 600–606.
Ekaputra, E. (2013). Evolusi Manajemen Luka Menguak 5 Keajaiban Moist Dressing. Trans Info Media.
Herlambang, S. (2016). Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit. Gosyen Publishing.
Irwan. (2016). Epidemiologi penyakit tidak menular. ed 1. Deepublish.
Kunidah, S. (2016). Efektifitas Antara Perawatan Luka dengan Menggunakan Nacl 0,9% dan Betadin Terhadap Proses Penyembuhan Luka Post Operasi.
Maghfuri, A. (2015). Eterampilan Dasar Perawatan Luka Bagi Pemula. Trans Info Media.
Maryunani, A. (2013). Perawatan Luka Modern (Modern Woundcare Terkini dan Terlengkap Sebagai Bentuk Tindakan Keperawatan Mandiri). In Media.
Muller, G., Langer, J., Siebert, J., &Kramer, A. (2014). Residual antimicrobial effect of chlorhexidine digluconate and octenidine dihydrochloride on reconstructed human epidermis. Skin Pharmacology and Physiology, 27(1), 1-8.
Rundjan, L. (2011). Skin antiseptic choice to reduce catheter-related bloodstream infections. Paediatrica Indonesiana, 51(6), 345–350.
Stahl, J., Braun, M., Siebert, J., & Kietzmann, M. (2011). The percutaneous permeation of a combination of 0.1% octenidine dihydrochloride and 2% 2-phenoxyethanol (octenisept®) through skin of different species in vitro. BMC Veterinary Research, 7(1), 1.
Sukma Wijaya, I. M. (2018). Perawatan Luka Dengan Pendekatan Multidisiplin. (R. I. Utami, Ed.) (1st ed.). ANDI.
Tirali, R. E., Bodur, H., & Ece, G. (2012). In vitro antimicrobial activity of sodium hypochlorite, chlorhexidine gluconate and octenidine dihydrochloride in elimination of microorganisms within dentinal tubules of primary and permanent teeth. Med Oral Patol Oral Cir Bucal, 17(3), 517–522.
.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan di jurnal kami setuju dengan syarat-syarat berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan Journal of Public Health Inovation (JPHI) hak dari publikasi pertama dengan karya yang secara serentak dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International yang memungkinkan orang lain untuk melakukan perubahan, menyesuaikan dan membangun karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi awal dalam Jurnal . Penulis diizinkan untuk menyalin dan mendistribusikan ulang versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi di jurnal kami.