Pengaruh woolwich massage terhadap pencegahan bendungan ASI pada ibu post partum di PMB Yulia Tri Jayanti Turen
DOI:
https://doi.org/10.34305/jphi.v4i02.1131Keywords:
pijat woolwich, bendungan ASI, pasca persalinanAbstract
Latar Belakang: Bendungan ASI adalah penumpukan ASI akibat kelainan pada puting susu, penyempitan saluran laktiferus, atau pengosongan kelenjar yang tidak tuntas. Postur menyusui yang salah, pengosongan payudara yang kurang, dan daya isap bayi yang kurang kuat menjadi faktor penyebab terjadinya pengendapan ASI. Tujuan dari pijat woolwich adalah untuk mengeluarkan ASI dari sinus laktiferus yang terletak tepat 1-1,5 cm di atas areola payudara dan mencegah bendungan ASI.
Metode: Menggunakan desain pra-eksperimental dengan struktur satu kelompok pretest-posttest untuk membandingkan kemanjuran dua pengobatan pada ibu nifas: frekuensi pijat Woolwich diukur sebelum dan sesudah intervensi. Investigasi ini terdiri dari ukuran sampel dua puluh responden.
Hasil: Analisis statistik menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa seluruh partisipan menandatangani pemeringkatan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) dengan tingkat signifikansi p<0,05 dan nilai Z=-4,123b; nilai p=0,000; dan nilai p=0,000; Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pijat Woolwich berpengaruh dalam mencegah penggumpalan darah pada ibu nifas saat PMB Tri Jayanti Yulia Turen.
Kesimpulan: Di PMB, pijat Woolwich berdampak pada kemampuan ibu nifas untuk menghindari pembekuan ASI. Turen, Yulia Tri Jayanti.
References
Barokah, L., & Utami, F. (2017). Pengaruh Pijat Woolwich Terhadap Produksi ASI di BPM Appi Amelia Bibis Kasihan Bantul. Prosiding Seminar Nasional LPPM Unsoed, 7(1).
Depkes RI. (2017). Panduan Manajemen Laktasi : Diet Gizi Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta : Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Data Pusdatin. www.pusdatin.kemkes.go.id
Kusumastuti, L., Qomar, U., & Mutoharoh, S. (2019). Kombinasi Pijat Woolwich dan Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu Post Partum. Journal of Health Sciences, 12(1), 60–66.
Muthoharoh, H. (2016). Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. “N” P2002 Hari Ke-3 Dengan Bendungan ASI DI Puskesmas Lamongan Tahun 2016. Jurnal Midpro, 8(2), 6-Halaman.
Oriza, N. (2019). Faktor Yang Mempengaruhi Bendungan Asi Pada Ibu Nifas. Nursing Arts, 13 (1), 29–40.
Pamuji, S. E. B., Supriyana, S., Rahayu, S., & Suhartono, S. (2014). Pengaruh kombinasi metode pijat woolwich dan endorphine terhadap kadar hormon prolaktin dan volume asi (studi pada ibu postpartum di griya hamil sehat mejasem kabupaten tegal). Bhamada: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan (E-Journal), 5(1), 15.
Rukiyah, A. Y., & Yulianti, L. (2010). Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta: CV. Trans Info Media.
Rukiyah, Y., & Yulianti, L. (2012). Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta: Trans Info Media.
Rutiani, C. E. A., & Fitriana, L. A. (2017). Gambaran bendungan ASI pada ibu nifas dengan seksio sesarea berdasarkan karakteristik di rumah sakit Sariningsih Bandung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(2), 146–155.
Sholichah, N. (2011). Hubungan perawatan payudara pada ibu postpartum dengan kelancaran pengeluaran ASI di desa karang duren kecamatan tengaran kabupaten semarang. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 2(2).
Sukriana, S., Dewi, Y. I., & Utami, S. (2018). Efektivitas Pijat Woolwich terhadap Produksi ASI Post Partum di Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Keperawatan, 5(2), 512–519.
Wahyuni, E. T., & Noviyanti, R. (2019). Pemanfaatan Woolwich Massage Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu Nifas. Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM), 10(2), 100–106.
WHO. (2017). World Health Statistics.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan di jurnal kami setuju dengan syarat-syarat berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan Journal of Public Health Inovation (JPHI) hak dari publikasi pertama dengan karya yang secara serentak dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International yang memungkinkan orang lain untuk melakukan perubahan, menyesuaikan dan membangun karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi awal dalam Jurnal . Penulis diizinkan untuk menyalin dan mendistribusikan ulang versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi di jurnal kami.