Terapi aktifitas kelompok: stimulasi persepsi mengatasi kecemasan pasien halusinasi di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
DOI:
https://doi.org/10.34305/jnpe.v4i1.901Keywords:
Gangguan jiwa, HARS, TAK, Terapi individu, Terapi generalisAbstract
Kecemasan merupakan respon fisiologis dan psikologis yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami halusinasi. Kecemasan yang tidak ditangani dapat mengancam keselamatan pasien, orang lain dan lingkungan, serta meningkatnya frekuensi halusinasi. Selain terapi individu diperlukan terapi lanjut dengan terapi aktifitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi yang dapat mengatasi kecemasan akibat halusinasi, sehingga mampu mengontrol halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh TAK stimulasi persepsi terhadap kecemasan pasien halusinasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan nonequivalent control group design. Penelitian dilakukan diruang rawat inap dewasa pria RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Populasi penelitian adalah seluruh pasien halusinasi yang mengalami kecemasan berdasarkan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale, dengan purposive sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 responden yang terbagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Data dianalisis secara kuantitatif dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan penurunan kecemasan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi, yang ditunjukkan dengan uji Independent Samples Test didapatkan ρ=0,000 (ρ<α). TAK stimulasi persepsi efektif menurunkan skor kecemasan seluruh responden, dari sebagian besar mengalami kecemasan berat pada skor pretest, menjadi sebagian besar tidak mengalami kecemasan pada skor posttest setelah diberikan TAK stimulasi persepsi. Pemberian terapi individu yang dilanjutkan pemberian TAK stimulasi persepsi pada kelompok intervensi efektif menurunkan kecemasan pasien halusinasi, dibandingkan pemberian terapi individu saja pada kelompok kontrol. Diharapkan perawat dapat mengaplikasikan TAK stimulasi persepsi terhadap pasien halusinasi sehingga dapat mempercepat pemulihan pasien.
References
Al Amin, M. (2017). Klasifikasi kelompok umur manusia berdasarkan analisis dimensifraktal box counting dari citra wajah dengan deteksi tepi canny. MATHunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 5(2).
Chrisnawati, G., & Aldino, T. (2019). Aplikasi pengukuran tingkat kecemasan berdasarkan skala hars berbasis android. Jurnal Teknik Komputer, 5(2), 277–282.
Dahlan, M. S. (2012). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika.
Damayanti, & Iskandar. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. PT Refika Aditama.
Erita, S., Hununwidiastuti, S., & Leniwita, H. (2019). BUKU MATERI PEMBELAJARAN KEPERAWATAN JIWA. PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS KRISTEN ….
Fitri, S. H., & Suara, M. (2022). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Halusinasi Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Halusinasi Pendengaran di RS Jiwa Islam Klender Tahun 2022. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(4), 84–92.
Handayani, W., Fitria, Y., Hadi, E., & Kusumaningsih, A. (2022). Studi Kasus: Analisis Asuhan Keperawatan dan Terapi Aktivitas Kelompok pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori. Jurnal Keperawatan Jiwa, 10(3), 641–652.
Hawari, D. (2014). Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa: Skizofrenia (3rd ed.). FKUI.
HerawatI, N., Syahrum, S., Sumarni, T., Yulastri, Y., Gafar, A., & Dewi, S. (2020). The Effect of Perception Stimulation Group Activity Therapy on Controlling Ability of Hallucinations in Patients with Schizophrenia. Indonesian Journal of Global Health Research, 2(1), 57–64.
Keliat, B. A. (2019). Asuhan keperawatan jiwa. EGC.
Keliat, B. A., Pawirowiyono, & Akemat. (2019). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok (2nd ed.). EGC.
Kementrian Kesehatan RI. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Mawaddah, N., Mujiadi, M., & Rahmi, S. A. (2020). Penerapan model komunikasi terapeutik Peplau pada pasien penyakit fisik dengan ansietas. Indonesian Journal for Health Sciences, 4(1), 16–24.
Mawaddah, N., Sari, I. P., & Prasetya, A. (2020). Faktor Predisposisi dan Presipitasi Terjadinya Gangguan Jiwa Di Desa Sumbertebu Bangsal Mojokerto. Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO), 12(2), 116–123.
Moonti, M. A. (2022). PENGARUH TERAPI KOGNITIF UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN TERHADAP ORANG DENGAN HIV-AIDS (ODHA) DI KOTA GORONTALO. Journal of Nursing Practice and Education, 2(02), 90–98.
Rahmadani, W., & Arum Pratiwi, S. K. (2017). Respon Fisiologis Dan Psikologis Saat Terjadi Halusinasi Dengar Pada Pasien Skizofrenia Paranoid Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Soedjarwadi Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Stuart, G. W., & Sundeen. (2016). Principle and practice of psychiatric nursing. Singapore: Elsevier.
Suliswati. (2015). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. EGC.
Sutejo, S. (2018). Keperawatan jiwa: konsep dan praktik asuhan keperawatan kesehatan jiwa: gangguan jiwa dan psikososial. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Wulandari, I. A. P., Rahayuni, I. G. A. R., Putra, I. P. G. Y. S., Sulaihah, S., Wahyudi, H., Surudani, C. J., Wicaksana, I. G. A. T., Pangandaheng, N. D., Yudhawati, N. L. P. S., Mawaddah, N., & Amir, F. (2023). ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Yosep, I., & Sutini, T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa cetakan ke tujuh. Bandung: PT Refika Aditama.
Yusuf, A. H., Fitryasari PK, R., & Nihayati, H. E. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Salemba empat.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan di jurnal kami, setuju dengan syarat-syarat berikut:
Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan Jurnal Kami hak dari publikasi pertama dengan karya yang secara serentak dilisensikan di bawah lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International yang memungkinkan orang lain untuk melakukan perubahan, menyesuaikan dan membangun karya dengan pengakuan atas karya penulis dan publikasi awal dalam Jurnal . Penulis diizinkan untuk menyalin dan mendistribusikan ulang versi karya yang diterbitkan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi di jurnal kami.