Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan Asma Bronchial pada penderita Asma Bronchial di wilayah kerja Puskesmas Rimbo Tengah tahun 2021

Authors

  • Hani Ruh Dwi Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Program Studi D3 Keperawatan, Institut Administrasi Dan Kesehatan Setih Setio Muara Bungo
  • Yani Nurhayani Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Program Studi D3 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ahmad Dahlan Cirebon

DOI:

https://doi.org/10.34305/jnpe.v3i2.615

Keywords:

Asma Bronchial

Abstract

Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas ditandai dengan adanya mengi, batuk, rasa sesak di dada yang berulang dan timbul terutama pada malam atau menjelang pagi akibat penyumbatan saluran pernapasan. Kekambuhan asma merupakan suatu keadaan asma yang sifatnya hilang timbul, kadang tanpa gejala dan dengan gejala baik ringan bahkan berat yang dapat mengancam nyawa. Tujuan penelitian mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan asma bronchial pada penderita asma bronchial di wilayah kerja Puskesmas Rimbo Tengah. Penelitian kuantitatif ini dengan pendekatan studi cross sectional. Data dikumpulkan dengan pendekatan cross sectional, sampel berjumlah 50 dengan usia dewasa. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian asma bronchial  adalah terpapar asap rokok (p value 0,033, nilai OR 4,75); cuaca (p-value 0,000, nilai OR 0,082); debu (p-value 0,000, nilai OR 13,37); infeksi saluran napas (p-value 0,000, nilai OR 9,778) yang berarti ada hubungan yang signifikan sedangkan faktor-faktor yang tidak ada hubungan dengan kejadian asma bronchial adalah olahraga (p-value 0,154); stress (p-value 0,116) yang secara statistik tidak ada hubungan. Saran diberikan berdasarkan hasil penelitian puskesmas harus mempertahankan upaya promotive yang telah dilakukan mengenai prosedur pencegahan yang berhubungan dengan faktor kejadian asma bronchial.

References

Asriningsih, S., Giat Purwoatmodjo, S. K. M., & Wijayanti, A. C. (2014). Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Tingkat Kontrol Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Bbkpm) Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Corwin, E. J. (2000). Buku Saku Patofisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta.

Djamil, A., Hermawan, N. S. A., Febriani, F., & Arisandi, W. (2020). Faktor yang Berhubungan dengan Kekambuhan Asma pada Pasien Dewasa. Wellness And Healthy Magazine, 2(1), 29–40.

Ekarini, N. L. P. (2012). Analisis Faktor–Faktor Pemicu Dominan Terjadinya Serangan Asma pada Pasien Asma. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 20.

Eleanor, B & David, P. (2010). Simple guide ASMA, perawatan respirasi (respiratori care). In Jakarta: Erlangga.

Infodatin. (2015). Pusat Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. You Can Control Your Asthma. 2442–7659.

Ismael, S. &. (2014). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Ed. 5. Jakarta: Sagung Seto.

Jaakkola, M. S., Piipari, R., Jaakkola, N., & Jaakkola, J. J. K. (2003). Environmental tobacco smoke and adult-onset asthma: a population-based incident case–control study. American Journal of Public Health, 93(12), 2055–2060.

Manday, T, A. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asma pada siswa-siswi SMP di pesantren inshafuddin daerah pemukiman padat kota Banda Aceh tahun 2014. https://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=baca&bacaID=11195&page=1.

Moonti, Mutia Agustiani. (2022). Pengaruh Terapi Kognitif Untuk Menurunkan Kecemasan Terhadap Orang Dengan Hiv-Aids (ODHA) Di Kota Gorontalo. Journal of Nursing Practice and Education 2(02):90–98. https://doi.org/10.34305/jnpe.v2i2.460.

P2PTM Kemenkes RI. (2018). Kandungan dalam sebatang rokok-bagian 2. https://p2ptm.kemkes.go.id/infografhic/kandungan-dalam-sebatang-rokok-bagian-2.

P2PTM Kemenkes RI. (2018). Rokok tetap jadi sebab utama kematian dan penyakit. https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/who-rokok-tetap-jadi-sebab-utama-kematian-dan-penyakit.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). (2018). Pers release perhimpunan dokter paru Indonesia dalam rangka peringatan hari asma sedunia 2018. http://www.klikpdpi.com/index.php?mod=article&sel=8437

Polit, D. F., & Hungler, B. P. (1999). Nursing research: Principles andmethods. Philadelphia: Lippicot.

Pradono, J. (2003). Kristanti. Perokok Pasif Bencana yang Tak Terlupakan. Buletin Penelitian Kesehatan, 31(4).

Rulianto, G. (2016). Pengaruh olahraga renang gaya dada sebagai hydro therapy terhadap penurunan intensitas kambuh pada penyakit asma.

Somantri, I. (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Syafriani. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan asma bronkhial pada anak usia 3-14 tahun di desa pulau jambu wilayah kerjapuskesmas kuok tahun 2013. https://www.academia.edu/34690099.

Tenda, E. D. (2014). Bronchial Thermoplasty sebagai Terapi Asma.

Vahlkvist, S., Inman, M. D., & Pedersen, S. (2010). Effect of asthma treatment on fitness, daily activity and body composition in children with asthma. Allergy, 65(11), 1464–1471.

WHO. (2016). Asma Bronkial. https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-paru-kronik-dan-gangguan-imunologi/asma-bronkial-faq

Downloads

Published

2023-06-01

How to Cite

Dwi, H. R. ., & Nurhayani, Y. . (2023). Faktor-faktor yang mempengaruhi kekambuhan Asma Bronchial pada penderita Asma Bronchial di wilayah kerja Puskesmas Rimbo Tengah tahun 2021. Journal of Nursing Practice and Education, 3(2), 101–111. https://doi.org/10.34305/jnpe.v3i2.615
Abstract viewed = 1296 times